ilustrasi saja
Baik dalam waktu, ruang, dimensi, dan postingan ini, saya
akan berbagi info seputar sains yang sedang berkembang, sains dan teknologi
tentunya saling berhubungan satu sama lain termasuk hubungan yang baik dan
buruk. Ya masing masing punya urusannya sendiri lah hehe.
Kali ini muncul berita bahwa insinyur MIT (Massachusetts
Institute of Technology)*susah banget bah ngucapinnya* telah mendesain chip
yang berperilaku seperti sel koneksi di otak, penasaran sama beritanya? Yuk simak.
Oh ya berita ini saya dapatkan dari web sciencealert dan saya translate pake
bahasa sendiri ke indonesia.
Untuk orang yang bergelut dibidang AI yang level tinggi (Artificial
intelligence), membuat sebuah perangkat untuk mensimulasikan aktivitas otak
adalah hal yang sangat besar, tapi
mungkin akan lebih mudah untuk mengelola juka perangkat keras tersebut di
desain lebih seperti perangkat keras otak untuk memulainya
Bidang ini dinamakan “Neuromophic Computing” . dan sekarang
para engineer di MIT mungkin sudah mengatasi rintangan dan tantangan tersebut
dengan signifikan – desain chip dengan artificial synapses (sinapsis buatan)
Untuk sekarang, otak manusia memiliki kemampuan luar biasa
dibandingkan dengan komputer manapun, otak manusia berisi 80 Miliyar neurons,
dan lebih dari 100 triliun sinapsis terhubung dan mengontrol bagian sinyal.
Bagaimana chip komputer saat ini bekerja adalah dengan
mentransmisikan sinyal dalam bentuk sebuah bahasa yang disebut sebagai binary.
Setiap bagian dari informasi di encode dalam bentuk 1s dan 0s, atau sinyal on/off
Untuk mendapatkan ide tentang bagaimana ini dibandingkan
dengan otak, lalu ini dipertimbangkan: di tahun 2013, salah satu superkomputer
paling canggih didunia menjalankan simulasi aktivitas otak, dan hasilnya adalah
superkomputer itu hanya mendapatkan hasiil yang sangat kecil.
Riken’s K Computer menggunakan 82.944 prosesor dan petabyte
sebagai memori inti, yang setara dengan sekitar 250.000 komputer biasa
dijalankan dalam waktu yang bersamaan.
Ini membutuhkan 40 menit untuk mensimulasikan 1 detik dari aktivitas
1,73 miliyar neurons yang terkoneksi oleh 10,4 triliun sinapsis. Itu mungkin
terdengarnya seperti banyak, tetapi itu hanya “sangat mendekati” 1% dari otak
manusia.
Tapi jika sebuah chip menggunakan sinapsis seperti koneksi,
sinyal yang digunakan komputer mungkin akan lebih banyak bervariasi, memungkinkan
komputer belajar seperti sinapsis. Sinapsis menengahi sinyal yang di transmisikan
ke otak, dan neurons akan aktif tergantung dengan nomor dan tipe ions yang
mengalir melewati sinapsis. Ini membantu otak mengenali pola, mengingat, dan
menjalankan tugas.
Replikasi ini sudah terbukti sulut untuk dikemukakan, tetapi
para peneliti di MIT sekarang telah mendesain sebuah chip dengan sinapsis
buatan yang terbuat dari silikon germanium yang memungkinkan mengontrol dengan
tepat kekuatan listrik yang mengalir di sepanjang mereka, seperti ion mengalir
diantara neuron lah.
Dalam sebuah simulasi, ini telah digunakan untuk mengenali
sample tulisan tangan dengan akurasi 95 persen.
Desain sebelumnya untuk chip neuromophic menggunakan 2
lapisan konduktif yang dipisah dengan armorphous “media pengaktifan” untuk
bertindak seperti sinapsis. Ketika diaktifkan, ion mengalir melewati medium
untuk menciptakan filamen konduktif untuk menirukan berat sinapsis, atau
kekuatan atau kelemahan dari sinyal diantara dua neurons.
Masalah dalam pencapaian ini adalah tanpa struktur yang
terdefinisi untuk menjelajahi sepanjang jana, sinyal akan memiliki jalan yang
tak terhingga, dan ini akan membuat performa chip tidak konsisten dan tidak
bisa diprediksi.
“sekali saja kamu memasukkan tengangan untuk
merepresentasikan data dengan neuron buatanmu, kau bisa menghapus dan menulis
ini kembali persis di satu jalan” –Jeehwan Kim (Kepala peneliti)
“tapi di dalam amorphous padat, ketika kamu menulis lagi,
ions berjalan di arah yang berbeda karena ada banyaknya cacat. Aliran ini
berubah, dan sulit untuk di kontrol. Itulah masalah terbesar”
Dengan pemikiran ini, team membuat kisi kisi dari silikon
germanium, dengan saluran satu dimensi dimana ion bisa mengalir. Ini memastikan
jalur yang sama persis digunakan setiap saat.
Kisi-kisi ini kemudian digunakan untuk membangun chip neuromorfik; Saat voltase diaplikasikan, semua sinapsis pada chip menunjukkan arus yang sama, dengan variasi hanya 4 persen.
Sinaps tunggal juga diuji dengan voltase yang diterapkan 700
kali. Arusnya bervariasi hanya 1 persen - perangkat yang paling seragam.
Tim menguji chip pada tugas aktual dengan mensimulasikan karakteristiknya dan menggunakan sampel tulisan tangan di MNIST database, yang biasanya digunakan untuk melatih perangkat lunak pengolah gambar.
Jaringan syaraf tiruan buatan mereka, yang terdiri dari tiga
lembar saraf yang dipisahkan oleh dua lapisan sinapsis buatan, mampu mengenali
puluhan ribu angka tulisan tangan dengan akurasi 95 persen, dibandingkan dengan
akurasi 97 persen dari perangkat lunak yang ada.
Langkah selanjutnya adalah benar-benar membangun sebuah chip
yang mampu melaksanakan tugas pengenalan tulisan tangan, dengan tujuan akhir
menciptakan perangkat jaringan syaraf tiruan.
"Pada akhirnya kita menginginkan sebuah chip sebesar
kuku untuk menggantikan satu superkomputer besar," kata Kim. "ini
[penelitiannya] membuka batu loncatan untuk menghasilkan perangkat keras
[intelijen] buatan yang sesungguhnya."
Ya sekian berita yang bisa saya terjemahkan, capek juga ya
haha nerjemahin berita, bila ada kesalahan maupun kekurangan silahkan komentar,
maka akan saya perbaiki, terima kasih sudah berkunjung.